top of page
historyagent

Kuliner Sayur Lodeh dalam Lintasan Sejarah

Updated: May 16, 2020

Oleh: Hafid

Ilustrasi Sayur Lodeh (Sumber: Unilever Food Solutions)

Sayur Lodeh adalah makanan berkuah dari indonesia yang isinya terdiri dari berbagai jenis komponen sayuran seperti kacang panjang, terong, melinjo, nangka muda, kubis, kecambah, labu kuning, kluwih dan sayuran lainnya. Biasanya antar satu daerah dengan daerah lain memiliki ciri khas masing-masing namun hampir sama.


Menurut buku karya Pipit Anggraeni Kuliner Hindia Belanda 1901 - 1942 (2019), sayur lodeh mulai dikenal populer pada masa Hindia belanda. Saat itu segi penyajiannya masih menganut perpaduan budaya Eropa dan Jawa.


Diperkuat oleh buku karya Fadly Rahman yang berjudul Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia masa Kolonial 1870 - 1942 (2016), menu sayur lodeh tercatat dalam buku Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek karya Catenius van der Meijden tahun 1925 yang menjadi acuan para ibu rumah tangga di Hindia Belanda saat itu.


Asal Usul yang unik


Belum ada catatan resmi sejak kapan orang Indonesia memasak sayur lodeh. Tetapi menurut sejarah lisan atau cerita dari mulut ke mulut yang beredar, sayur lodeh ada kaitannya dengan Serangan ke Batavia (sekarang Jakarta) oleh pasukan Mataram sekitar 1629.


Saat itu pasukan Mataram terdiri dari elemen masyarakat yang asalnya dari pesisir utara Jawa seperti Tegal, Cirebon, hingga orang-orang Betawi yang tinggal di pinggiran daerah Batavia.

Ilustrasi penyerangan ke Batavia oleh pasukan Mataram (Sumber: Koninklijke Bibliotheek )

Menghadapi serangan tersebut yang ke dua kalinya sejak 1628, pasukan VOC mencoba merusak moral prajurit Mataram dengan membakar lumbung pangan pasukan Mataram yang berada di pesisir utara tepatnya di kawasan Karawang.Alhasil banyak pasukan Mataram di dalam hutan banyak yang kelaparan.


Ditengah kelaparan tersebut, mereka memasak sayuran yang ada di hutan dan setelah dicoba, rasanya lezat. Ketika ada tentara lain yang menanyakan apa nama sayuran tersebut, tentara yang berasal dari Betawi mengatakan, “Terserah lo deh” (Terserah kamu deh).


Dari Kesukaan hingga Kepercayaan


Sayur lodeh juga ternyata merupakan makanan favorit Bung Karno. Ketika beliau berkunjung ke Salatiga sekitar tahun 1952. Di kota tersebut tak lupa beliau menyempatkan diri istirahat dan makan di rumah Walikota Salatiga.

Soekarno dan Hartini sekitar 1960-an, mereka dipertemukan secara tidak sengaja karena masakan sayur lodeh yang menjadi menu jamuan untuk Soekarno ketika mengunjungi Salatiga (Sumber: Tribun)

Beliau takjub dengan rasa sayur lodeh yang begitu lezat disajikan hingga ia bertanya kepada walikota siapa yang membuat makanan ini. Dari situlah beliau mengenal Hartini yang ternyata ikut mengolahnya lalu kemudian menjadi istri keempat proklamator tersebut.


Selain itu sayur lodeh juga dikaitkan dengan makanan di kala pagebluk / wabah menyerang. Menurut cerita masyarakat terutama di daerah Jawa, banyak masyarakat yang memakan sayuran apa saja saat pandemi menyerang terutama di kala krisis pangan.

31 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page