top of page
historyagent

Erotisme dan Seksualitas Dalam Kebudayaan Masa Lalu

Updated: May 11, 2020

Oleh: Hafid Rofi Pradana/Kahfi

Seminar Nasional Arkeologi UGM (sumber: @festival.ark.4)

Pada Sabtu 23 Desember 2019, bertempat di Auditorium Poerbatjaraka FIB UGM diselenggarakan Diskusi Nasional dengan tema “Menguak Tabu Seksualitas Melalui Refleksi Masa Lalu” dalam rangka Festival Arkeologi ke-4 oleh Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA) FIB UGM.


Acara dimulai tepat pukul 08:00 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan dari Departemen Arkeologi, Ketum HIMA dan sambutan Ketua Panitia Festival Arkeologi ke-4 .


Para pemateri dan materinya


Setelah sambutan selesai kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dari para pembicara. Yang pertama adalah Bapak Sektiadi. Ia mencontohkan jejak erotisme dalam sejarah kebudayaan Indonesia seperti yang terdapat di Candi Sukuh, Prasasti Lingga Yoni dan patung di Lembah Buda.


Lalu, Mbak Santi sebagai moderator mengeksplorasi tema erotisme dengan menjelaskan pengelolaan prostitusi yang tercatat di Prasasti Sangguran (928 M). Penis Bertasbih memberikan penjelasan yang menarik bahwa sebenarnya erotisme tidak selalu adalah representasi dari gambaran nyata, ia juga bisa merepresentasikan hal-hal kosmoslogis.


Suzie Handayani, sebagai pembicara berikutnya menguraikan seksualitas dan hubungannya dengan budaya kontemporer. Dalam konteks sekarang, menurutnya seksualitas adalah trend dan juga gaya hidup.


Lalu, pembahasan erotisme berlanjut dalam ranah sastra sebagai pembelajaran sejarah. Pemaparan kali ini disajikan oleh Dyah Kumalasari. Bukan apa-apa, menurutnya dengan belajar terhadap masa lalu, kita dapat melihat kekuatan dan kelemahan masa sekarang. Sebagai contoh karya sastra yang didalamnya juga terabadikan erotisme, ia memberikan Serat Centhini.


Diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab yang terbagi menjadi 3 Termin, pada termin pertama 3 penanya, termin kedua 3 penanya dan termin ketiga 5 penanya. Acara keseluruhan diakhiri dengan pembagian plakat penghargaan bagi peserta terbaik yang mengikuti rangkaian Festival Arkeologi ke-4.


79 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page