Oleh: Dion
Hagia Sophia merupakan situs bersejarah yang diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) dan menjadi ikon wisata Turki. Situs ini saat ini mempunyai status sebagai museum.
Belakangan ini kita dihebohkan dengan berita mengenai Hagia Sophia, pasalnya bangunan tersebut ingin diahlifungsikan kembali sebagai masjid oleh Presiden Turki Recep Tayib Erdogan sejak 10 Juli 2020 melalui status pencabutan Hagia Shopia sebagai museum, lalu apakah Hagia Sophia sejak awal berdiri merupakan sebuah masjid?
Berawal Dari Sebuah Gereja
Pembangunan Hagia Sophia bermula dari perintah Kaisar Bizantium Konstantinus I, ia memerintahkan untuk membanguan sebuah Gereja Kristen Ortodoks Yunani pada tahun 360. Hagia Shopia juga mempunyai nama lain yaitu Gereja Kebijaksanaan Suci (Church Of The Holy Wisdom) atau Gereja Kebijaksanaan Ilahi ( Church Of Divine Wisdom).
Struktur bangunan awal Hagia Sophia awalnya mengunakan kayu untuk bahan atapnya, namun pada tahun 404 gereja tersebut dibakar karena adanya konflik politik keluarga Kaisar Arkadios yang kemudian menjadi penguasa Bizantium pada 395-408.
Selepas Arkadios Wafat, pembangunan gereja dilanjutkan oleh penerusnya, Kaisai Thedosis II membangun struktur Hagia Sophia dan dibangunan ini ditambahkan lima nave dengan jalan masuk khas gereja yang terbuat dari kayu.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pembangunan Gereja Hagia Sophia berlanjut pada masa pemeintahan Kaisar Justinian I pada tahun 532. Perbaikan gereja tersebut dilakukan karena adanya kerusuhan akibat Revolusi Nikka.
Setelah Konstaninopel dilanda kerusuhan Justinian I memerintahkan seorang arsitek terkenal pada masa itu Isidoros dan Anthemios untuk mendirian ulang Gereja Hagia Sophia. Pasa masa pemerintahan kaisar Justinian I inilah yang paling masyhur dan diakui sebagai fondasi awal bangunan yang sekarang menjadi terkenal.
Bahkan Kubah yang menaungi Hagia Shopia menjadi bangunan kubah terbesar kedua setelah Gereja Pantheon di Roma. Bangunan –bangunan tersebut merupakan situs warisan arsitektur penting pada masa Bizantium.
Beralih Fungsi Menjadi Masjid
Pada tahun 1453 Konstaninopel jatuh ke tanggan Kesultanan Ottoman pada pemerintahan Sultan Mehmet II. Setelah penaklukan Konstaninopel oleh Sultan Mehmet II, bangunan Gereja Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid.
Namun Sultan Mehmet II masih mempertahankan nama Hagia Sophia, sebagaimana arti Sophia diambil dari bahasa Yunani yang berarti adalah kebijaksanaan, maka arti lengkap Hagia Sophia adalah tempat suci bagi Tuhan, hanya saja dialihfungsikan menjadi masjid yang merupakan tempat ibadah umat Islam.
Robert Mark dan Ahmet.S Cakmak dalam bukunya Hagia Shopia From The Age Of Justinian To The Present menyebutkan bahwa salah satu alasan Sultan Mehmet II mengkonversi Hagia Shophia adalah karena agama Kristen dan Islam memiliki Tuhan yang sama.
Setelah dikonversi menjadi masjid banyak mosaik dan lukisan bercorak Kristen, yang menghiasi bangunan Hagia Sophia ditutupi dan diplester. Kemudian di atas bagian yang diplester dan bagian lain diberi oranamen khas Islam.
Seniman kaligrafi yang terkenal pada masa itu Kazazker Mustafa Izzet dan kemudian mengguratkan tulisan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, empat khalifah pertama, dan cucu Rasulullah SAW, di beberapa bagian interior Hagia Sophia.
Struktur bangunan Hagia Shopia mendapat sentuhan arsitektur Islam, seperti mihrab yang kemudian dibangun hingga didirikannya empat menara yang digunakan untuk melantunkan Adzan. Bangunan ini juga dilengkapi dengan madrasah, perpustakaan, hingga dapur umum pada masa itu.
Beralih Fungsi Menjadi Museum
Setelah Kesultanan Ottoman runtuh dan Turki menjadi negara republik, Hagia Sophia beralih fungsi menjadi museum oleh presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Setelah beralih fungsi menjadi museum bangunan tersebut mengalami perubahan pada ornamen-ornamen dan plester penutupnya dibuka.
Setelah plester ornamen dibuka, tampaklah lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus, yang ternyata berjejer dengan kaligrafi Allah dan Muhammad SAW. Akhirnya Hagia Sophia diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1985.
Comments