top of page

Pendirian IKIP: Antara Kebutuhan dan Penyelesaian

  • historyagent
  • May 16, 2020
  • 2 min read

Oleh: Fakhri

Plakat nama Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dahulu UNJ merupakan pengembangan dari IKIP Jakarta sejak 4 Agustus 1999 (Sumber: unj.ac.id)

Perkembangan suasana dalam kehidupan politik antara 1950-1965 meninggalkan bekas dalam kehidupan pendidikan. Menurut Buchor Muchtar dalam bukunya yang berjudul Evolusi Pendidikan di Indonesia (2007) pada masa ini terjadi politisasi pendidikan


Buktinya ditandai dengan dua hal. Pertama, pada tahun 1957 Kementrian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (sekarang Kemendikbud) dipecah menjadi dua departemen, yaitu Departmen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PDK) dan Departemen Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP).


Kedua, ditandai dengan pecahnya organsasi guru yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi dua organisasi, yakni PGRI Asli dan PGRI Non Vaksentral (NV) yang disusupi komunis yang kemudian terafiliasi ke Partai Komunis Indonesia (PKI).


Dari Dua Akhirnya Satu Jua


Penetrasi kekuatan politik kiri ini juga terjadi pada pendidikan guru. Awalnya sekitar Oktober 1954, Departmen DPK mendirikan sebuah lembaga pendidikan guru tingkat perguruan tinggi, untuk mempersiapkan calon-calon guru sekolah menengah dan diberi nama Perguruan Tinggi Pendidikan Keguruan (PTPG).


Memasuki 1957, setelah di setiap ibukota provinsi terdapat universitas, PTPG diubah sekaligus diturunkan statusnya menjadi bentuk fakultas saja yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan bergabung pada universitas terdekat. Misalkan, PTPG Jakarta bergabung dengn Universitas Indonesia (UI) sehingga menjadi FKIP UI.


Kemudian sekitar 1960, Menteri Koornidator Pendidikan, Prof. Prijono, malah mendirikan lembaga pendidikan guru tingkat perguruan tinggi tandingan dengan nama Institut Pendidikan Guru (IPG).

Sosok Prijono, tokoh dibalik munculnya dua kampus pendidikan guru (Sumber: Wikipedia)

Pendirian IPG ini ternyata mendapat dengan dukungan PGRI NV, mengingat Prijono merupakan tokoh partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA) yang juga berideologi komunis.


Kontroversi FKIP yang didukung PGRI Asli kontra IPG ini ternyata tidak dapat diselesaikan oleh para menteri yang bersangkutan. Akhirnya, kasus ini dibawa langsung ke Presiden Soekarno dan membuat keputusan baru yatu melebur keduanya menjadi satu lembaga baru bernama IKIP yang berada di beberapa kota besar seperti IKIP Jakarta contohnya.


Nantinya sekitar 1990-an setiap IKIP yang ada kemudian berkembang menjadi Universitas Negeri yang tidak hanya mengajarkan ilmu pendidikan tetapi juga ilmu terapan lainnya, contohnya IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

 
 
 

Comments


  • Facebook - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2020 by History Agent Indonesia Member of Idea Publika Group

bottom of page